Sehingga Engkau Redha

Bismillahirrahmanirrahim

Pengisian kali lebih personal, namun jika punya manfaatnya maka bacalah, semoga beroleh iktibar jua.

*******************************************

Jiwa muda mana yang tidak memberontak,
Jiwa mana yang tidak ingin kepada fitrah,
Jiwa mana yang mahu melakukan sekehendak hati sendiri

Adakalanya, apa yang kita pintakan dalam hidup, tidak akan pernah kesampaian. Allah akan terus menerus menguji kita sehinggalah dalam hati kita ini termutlak hanya untukNya. Dan itulah gunanya ketidaksampaian hajat itu. Keinginan hati yang menggebu-gebu dipatahkan dengan takdir.

Para sahabat itu dahulunya, semuanya berserah secara total. Menggantungkan diri mereka kepada Allah secara total. Sehinggakan kata Abu Bakar, seandainya tali kekang untanya hilangpun, akan berusaha dirujukkan kepada Al Quran dahulu. Tidak lupa juga, bagaimana Abu Bakar menginfakkan keseluruhan hartanya kepada jalan dakwah. Tidak peduli apa yang bakal ditinggalkan kepada keluarganya, isterinya, anak-anaknya. Mampukah kita seperti itu?

Adakah sekadar bulatan mingguan itu mampu membentukkan kita seperti Abu Bakar? Tidak. Sudah tentulah ujian yang getir dan berterusan, yang memisahkan kita daripada kecintaan dunia. Kecintaan kepada pasangan, ibu bapa, kesenangan materi, kesenangan tubuh. Maka solusinya, berpegang eratlah kepada Allah. Pintalah agar Allah tidak meninggalkan kita sepertimana kita meninggalkanNya dalam kehidupan seharian. Pintalah agar dirimu bukan diserahkan kepadaMu walau sekejap cuma. Jika ia urusan jodoh, maka pintalah Allah memilihkan jodoh yang terbaik buatmu. Bukannya kamu yang bersikeras menginginkan si dia setelah pertimbangan akalmu yang terbatas kemudian meminta-minta kepada Allah agar menjodohkanmu dengan si dia.

Apakah wajar bagimu menginginkan teman hidup yang menurutmu elok dan beriman pada tanggapanmu, kemudian bermohon segala macam agar jodohmu kuat denganNya, sedangkan kamu telah berdoa, meminta supaya Allah melorongkanmu ke arah jalan yang Dia redhai, kamu telah meminta Allah supaya sentiasa memandumu ke arah kebaikan dan mengawali segala tindak-tandukmu seperti mana beralihnya para pemuda Kahfi sewaktu tidur yang lama, dan kamu juga telah berikrar dengan doa Rasulullah s.a.w. di Taif,

Laka al-Utba Hatta Tardho?

Engkau berhak menguji aku sehingga Engkau redha?




Apakah wajar bagimu putus semangat sedangkan telah kelihatan lorong yang mulia bagimu, tetapi tetap saja kamu memilih lorong yang berdasarkan paras rupa, kekayaan materi, dan segala yang indah menurut ijtihadmu?

Ya Allah, ampunilah dosa kami yang terlanjur meninggalkanMu dalam urusan hidup kami. Persatukanlah hati-hati kami, janganlah Engkau tinggalkan kami, janganlah Engkau serahkan diri kami kepada kami walau sesaat cuma, bantulah kami memperbaiki diri kami kepadaMu...

Aamiin

Comments